TEDHAK SITEN
Kali ini kita akan membahas tentang tedhak siten , nahh untuk kalian yang tidak berasal dari Jawa pasti bertanya tanya apakah itu tedhak siten ? bagaimana pelaksanaannya ? yups ini dia penjelasan lengkap nya untuk anda.
Pengertian Tedhak Siten
Tedhak siten atau tedhak siti adalah salah satu upacara adat Jawa yang dilaksanakan untuk seorang anak berumur 7 bulan. Upacara ini juga terdapat di beberapa daerah lain di Nusantara namun dengan nama dan tata caranya antara lain di daerah Jakarta terdapat upacara "injak tanah" (Kebudayaan Betawi). Ada juga yang menyebut Tedhak Siten dengan nama "mudhun lemah" atau "udhun-udhunan".
Secara Etimologis , Tedhak siten berasal dari kata "tedhak , idhak" yang berarti menginjak atau turun dan "siten" (dari kata siti) yang berati tanah (bumi) . Upacara ini diadakan sebagai perlambangan seorang anak yang siap menjalani hidup melalui tuntunan dari orang tua . Upacara ini diadakan apabila seorang anak sudah berumur 7 selapan atau 245 hari (7x35 = 245).
Tujuan Diadakan
Alasan diadakannya upacara tedhak siten tersebut adalah dikarenakan Masyarakat Jawa memiliki kepercayaan yaitu tanah itu memiliki kekuatan ghaib dan dijaga oleh Bathara Kala . Untuk menghindari kejadian yang tidak baik selama di jalan (tanah) , diadakanlah upacara tedhak siten yang mengenalkan anak anak kepada Bathara Kala sang penjaga tanah. Dalam melaksanakan upacara ini , lebih baik apabila di dasarkan pada weton seseorang tersebut.
Alat - alat yang di butuhkan dalam Upacara Tedhak Siten :
Berikut ini adalah alat - alat yang di butuhkan untuk upacara tedhak siten :
- Pengaron (Alat Dapur Tradisional Jawa) yang diisi kembang setaman
- Kurungan , di gunakan untuk menggambarkan bahwa dunia anak kecil itu masih terbatas atau masih kecil.
- Macam macam barang yang dimasukan ke dalam kurungan yang menggambarkan lamanya hidup , manusia memiliki kewajiban untuk mencari nafkah , barang barang tersebut antara lain :
- Padi seikat
- Kapas seikat
- Alat tulis
- Bokor yang diisi beras kuning
- Macam macam uang (semua jenis)
- Perhiasan
- Tikar yang masih baru , untuk alas anak tersebut di dalam kurungan
- Jadah tujuh warna , yaitu merah , putih , hitam , kuning , biru , ungu dan merah muda . Artinya untuk memperlihatkan kepada anak jika hidup itu harus waspada dengan godaan yang bermacam macam (berwarna warni)
- Bakaran Ayam , yang menggambarkan pedoman hidup anak
- Tangga tebu "Arjuna" , yaitu tebu yang memiliki warna ungu yang menggambarkan tingkatan kehidupan yang akan dijalani sang anak tersebut.
- Bancakan (Makanan yang dihidangkan dalam beberapa acara adat di Jawa) , antara lain seperti Nasi Gudhangan yang di bagikan kepada para tamu yang hadir.
Urut - urutan Upacara Tedhak Siten :
- Menginjak (Tedhak) jadah 7 warna : yaitu sang anak melangkah atau menginjak jadah (kain) 7 warna dengan dibantu oleh sang ibu , jadah tadi ditata dari warna yang paling terang sampai warna yang gelap . Semua itu merupakan perlambangan bahwa hidup itu tidak gampang namun semua halangan yang di hadapi pasti terdapat penyelesaian ( jalan yang terang) menuju kemuliaan dan kesantosaan.
- Naik Tangga tebu "Arjuna" : tebu itu perlambangan dari dari "antebing kalbu" (Kemantapan kalbu (hati)) , supaya dalam menjalani kehidupan ini sang anak memiliki hati yang mantap dan tebu arjuna ini melambangkan supaya anak yang menaiki tebu tersebut memiliki sifat seperti Arjuna (Salah satu tokoh pewayangan)
- Kurungan : kurungan adalah ibaratkan kehidupan kita di dunia , di dalam kurungan sang anak di beri banyak barang dan mainan seperti yang di sebutkan di atas hal tersebut diibaratkan bahwa anak tersebut sedang memilih pekerjaan anak tersebut kedepannya , seperti meramal anak tersebut kelak mengarah ke pekerjaan apa.
- Siraman : untuk mensucikan jiwa dan raga , dan semoga dapat mengharumkan nama keluarga seperti air kembang yang digunakan siraman anak tersebut.
0 Comment to "Tedhak Siten (Dalam Bahasa Indonesia)"
Post a Comment