Friday 13 April 2018

Format dan Kriteria Kalimat efektif


Berbagi Ilmu -- Format dan Kriteria Kalimat Efektif 


Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Kalimat efektif merupakan salah satu ciri - ciri penggunaan bahasa yang baik . Kalimat efektif sangatlah penting apabila kita membuat sebuah karya tulis baik itu bersifat ilmiah maupun bersifat kebahasaan . Nahh tau kah kalian bagaimana sih format kalimat efektif ? lalu apa saja sih kriteria kalimat efektif itu ? 
Nahh langsung saja kita lihat penjelasannya di bawah ini :

Format Kalimat Efektif 

Bagaimana sih format yang kita gunakan sehingga kalimat yang kita tuliskan atau kita tuliskan termasuk ke dalam kalimat efektif ? Berikut ini format kalimat efektif yang benar :

1. Singkat
 
Yang di maksud singkat disini adalah , kalimat yang kita gunakan haruslah tidak terlalu panjang atau bertele - tele dan hanya mengandung indeks indeks atau unsur yang dibutuhkan saja.

2. Padat

Salah satu format dari kalimat efektif adalah Padat , artinya adalah di dalam kalimat yang singkat dan tidak bertele - tele tersebut , haruslah tetap megandung sebuah informasi , dan tidak mengandung perulangan di dalam kalimat tersebut.

3. Jelas

Kalimat efektif haruslah jelas yaitu mengandung kejelasan struktur kalimat , baik itu S- P - O - K nya haruslah jelas dan dapat di bedakan .

4. Lengkap

Artinya adalah kalimat efektif haruslah mengandung sebuah kelengkapan struktur kalimat gramatikal.


Kriteria Kalimat Efektif

Apa saja sih yang membuat sebuah kalimat tergolong sebagai kalimat efektif ? , yuks kita lihat kriteria kriterianya di bawah ini :

1. Kesatuan Gagasan

Kesatuan atau kepaduan yang di maksud disini adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu , sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah - pecah atau ambigu . Ada beberapa hal yang perlu kita perhatika apabila kita ingin menciptakan kepaduan kalimat , yaitu :

  • kalimat padu tidak bertele - tele dan tidak mencerminkan cara berfikir yang simetris
  • kalimat padu menggunakan pola aspek + agen + verbal
  • kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek yang di tuju.
2. Koherensi

Koherensi adalah Suatu kalimat efektif haruslah memenuhi unsur gramatikal S , P , O , K . dan kalimat efektif haruslah mencerminkan sebuah kepaduan antara hubungan hubungan unsur gramatikal tersebut seperti contohnya hubungan S-P / P-O / dan hubungan yang lainnya .

Contoh : 

Hubungan S-P 

Itu adalah buku ( salah ) ===> Itu buku (benar)

Mengapa itu adalah buku salah ? karena hubungan antara Subjek dan Objek di kalimat tersebut adalah sangat dekat , sehingga tidak memerlukan lagi kalimat penghubung . Nahh dicontoh kalimat tersebut adalah bukan merupakan kalimat definisi sehingga tidak di perlukan di tambahkan kata adalah .

Hubungan P-O 

Hubungan antara predikat disini dapat kita ambil contoh dari kalimat transitif dan intransitif , seperti yang kita ketahui bahwa kalimat transitif adalah kalimat yang tidak membutuhkan sebuah objek . karena tidak membutuhkan sebuah objek apabila ingin di tambahkan objek di belakang predikat oleh karena itu di tambahkan kata hubung .

Contoh :

Tindakannya berbahaya bagi dirinya sendiri (Contoh kalimat transitif)

Tindakannya membahayakan dirinya sendiri (Contoh kalimat intransitif)


3. Penekanan

Penekanan disini berarti adalah kalimat efektif menonjolkan unsur unsur yang dipentingkan di dalam kalimat tersebut.

Cara melakukan penekanan ini terdapat beberapa cara , antara lain :

  • Repetisi , pengulangan hal yang di pentingkan .
  • Menggunakan pertentangan (mempertentangkan) sehingga kalimat yang merupakan unsur penting dapat di tonjolkan
  • Menggunakan partikel -lah , -kah , -tah , -pun 
  • Menggunakan urutan atau (pola) dimana kalimat yang pertama kali di tulis adalah unsur / hal yang dipentingkan .

4. Variasi

Variasi disini adalah kalimat efektif menggunakan keanekaragaman bahasa , variasi dalam kalimat dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut :

  • variasi panjang dan pendek kalimat
  • variasi dengan mengubah posisi kalimat
  • variasi dengan penggunaan me- dan di-
  • variasi panjang pendek kalimat
  • variasi sinonim kata

5. Paralelisme (Keparalelan)

adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu . Artinya bila dalam suatu kalimat menggunakan nomina berarti seterusnya nomina.

Contoh :

Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.

6. Penalaran

adalah bahwa ide kalimat tersebut dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku . Hubungan yang unsur kalimat harus memiliki hubungan yang logis dan masuk akal.



Terimakasih sudah membaca artikel ini semoga teman teman paham dengan Format dan Kriteria Kalimat Efektif , yang saya jelaskan di atas . Jangan lupa baca juga artikel artikel menarik lainnya .