Thursday, 17 August 2017

Contoh Teks Eksplanasi

Contoh Teks Eksplanasi

Halooo kembali bersama admin lagi nih , kali ini kita akan membahas tentang contoh teks eksplanasi sebelumnya apakah itu teks eksplanasi ? Apakah Ciri ciri nya ? dan seperti apa contoh nya akan kita bahas disini jadi stay tune terus bersama berbagi ilmu yaa.

Pengertian Teks Eksplanasi


Dari asal katanya saja kita sudah dapat mengetahui arti dari teks eksplanasi tersebut , Eksplanasi berarti menjelaskan atau menerangkan sesuatu . Sehingga Teks Eksplanasi adalah sebuah teks yang berisi tentang penjelasan proses-proses yang berhubungan dengan fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan bahasan bahasan lainnya.

Struktur Teks Eksplanasi 


  1. Pernyataan Umum, Berisi tentang penjelasan umum tentang peristiwa yang akan dibahas, biasanya berisi pengenalan dari peristiwa tersebut atau penjelasannya.
  2. Hubungan Sebab Akibat, Berisi tentang penjelasan proses "mengapa" peristiwa tersebut bisa terjadi atau tercipta (Sebab sebab peristiwa tersebut dapat terjadi) dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. Dan juga berisi akibat yang diakibatkan dari peristiwa tersebut.
  3. Interpretasi (Opsional), Teks penutup yang bersifat opsional berarti boleh ada atau tidak dalam sebuah teks eksplanasi. Biasanya berisi kesimpulan dari peristiwa tersebut dan berisi tanggapan atau kritik terhadap perisstiwa tersebut.

Contoh Teks Eksplanasi :


Berikut kami sediakan beberapa contoh teks eksplanasi agar kita semua dapat memahami seperti apakah teks eksplanasi tersebut .

Contoh 1 :



Gempa Bumi


Pernyataan Umum :

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alamitu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

Hubungan Sebab Akibat :

Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu,  gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa.

Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik tejadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori“Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan  satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan gempa tektonik.

Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi


Contoh 2 :

Hujan Asam



Pernyataan Umum :

Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang harus benar-benar difikirkan oleh umat manusia. Hujan asam merupakan istilah umum untuk menggambarkan turunnya asam dari atmosfir ke bumi. Sebenarnya turunnya asam dari atmosfir ke bumi bukan hanya dalam kondisi “basah” Tetapi juga “kering”. Sehingga dikenal pula dengan istilah deposisi (penurunan/pengendapan) basah dan deposisi kering (Laras, 2006). Bhatfi et.al (1992) mengemukakan bahwa hujan asam dapat terjadi ketika ada reaksi antara air, oksigen dan zat-zat asam lainnya di atmosfer. Sinar matahari akan mempercepat terjadinya reaksi antar zat-zat tersebut.

Hubungan Sebab akibat :

Deposisi basah mengacu pada hujan asam,kabut dan salju. Ketika hujan asam ini  mengenai tanah, ia dapat berdampak buruk bagi tumbuhan dan hewan,tergantung dari konsentrasi asamnya,kandungan kimia tanah,buffering capacity (kemampuan air atau tanah  untuk menahan perubahan pH ), dan jenis tumbuhan/hewan yang terkena. Deposisi kering mengacu pada gas dan partikel yang mengandung asam. Sekitar 50% keasaman di atmosfir jatuh kembali ke bumi melalui deposisi kering. Kemudian angin membawa gas dan partikel asam tersebut mengenai bangunan, mobil, rumah dan pohon (Laras, 2006).

Ketika hujan turun ,partikel asam yang menempel di bangunan atau pohon tersebut akan terbilas, menghasilkan air permukaan (runoff) yang asam. Angin dapat membawa material asam pada deposisi kering dan basah melintasi batas kota dan Negara sampai ratusan kilometer. Untuk mengukur keasaman hujan asam  igunakan pH meter. Hujan dikatakan hujan asam jika telah memiliki pH dibawah 5,0 ( Air murni mempunyai pH 7 ). Makin rendah pH air hujan tersebut , makin berat dampaknya bagi mahluk hidup.

Hujan asam merupakan salah satu dampak dari pencemaran udara yang mempengaruhi kegiatan ekonomi, social dan politik (Nam et.al, 2001). Kejadian hujan asam yang sering terjadi beberapa decade ini menjadi isu yang cukup penting untuk dibahas. Pemahaman akan femonena hujan asam diharapkan mampu menggugah perhatian masyarakat tentang upaya-upaya untuk menghadapinya serta mengetahui cara-cara untuk menanggulanginya.Hubungan antara emisi kimia ke atmosfer dengan dampak yang ditimbulkan akibat hujan asam sangat kompleks baik dari segi lingkungan ekosistem, kesehatan manusia maupun pada benda-benda (Landsberg, 1995).
 


Share this

0 Comment to "Contoh Teks Eksplanasi"

Post a Comment