Monday, 17 November 2014

Ukuran Denyut Nadi Normal


Jantung adalah organ vital pada manusia dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup selain otak . Bagaimana cara menjaga kondisi jantung kita ??? YA jawabannya dengam berolahraga . Namun tentunya kita pernah mendengar berita tentang kematian beberapa orang pada saat olahraga seperti Antonio Cassano (AC Milan), Fabrice Mvuamba (Bolton), Antonio Puerta (Sevilla) terakhir  kasus kematian pemain sepakbola  klub Seri-B Italia Livorno, Piermario Morosini.Adalah sebuah ironi apabila olahraga yang seharusnya menyehatkan tubuh kita malah berujung pada kemaatian . Bagi para atlit Internasional terdapat suatu treatment khusus dalam berolahraga atau pada saat berlatih bagaimana dengan kita yang orang awam ? Olahraga perlu namun kita juga harus memperhatikan Denyut jantung kita pada saat berolahraga karena dapat menunjukkan apakah kita mampu melakukan porsi olahraga tersebut atau kita harus menguranginya ? Berapakah Denyut jantung orang yang sehat ? Denyut jantung orang sehat dibagi menjadi beberapa umur antara lain sebagai berikut :


Pada orang dewasa rata rata adalah 60 – 100 bpm
List denyut nadi didasarkan pada kelompok usia :
  1. Baru lahir                              : 120-160 bpm 
  2. Hingga 1 tahun                     : 80-140 bpm 
  3. Usia 1-2 tahun                      :  80-130 bpm  
  4. Usia 2-6 tahun                      : 75-120 bpm 
  5. Usia 7-12 tahun                   : 75-110 bpm 
  6. Usia  13-18 tahun                : 70-110  bpm
  7. Usia 18 tahun ke atas          : 60-110 bpm  
  8. Atlet                                    : 40-60 bpm                                                                                                                                              
                                                                                                
Target heart rate chart
Age (years)
Target range (50 - 70% of maxHR) Heart beats per minute
20
100 - 140
25
98 - 137
30
95 - 133
35
93 - 130
40
90 - 126
45
88 - 123
50
85 - 119
55
83 - 116
60
80 - 112
65
78 - 109

setelah kita mengetahui data data tentang denyut nadi normal berdasarkan umur , muncul pertanyaan selanjutnya bagaimana cara kita mengukur denyut nadi tersebut setelah berolahraga ? cara mengukur denyut nadi setelah berolah raga adalah dengan cara di bawah ini :
Mengukur Denyut Nadi Setelah Olahraga
Rumus : 220 – Usia
Misal usia saya sekarang adalah 34 tahun, maka jumlah denyut nadi maksimal saya adalah
220 – 34 = 186
                                                                                                                                                DENYUT NADI MAKSIMAL
80 % x (220 – Usia )


Yeaaayy Akhirnya sekarang kita telah mengetahui berapa denyut jantung orang yang sehat berdasarkan umur dan bagaimana cara menghitung denyut jantung setelah berolahraga kaannn , Sekian pada post kali ini semoga bermanfaat Ikuti post post berikutnyaaa . Ikuti terus blog ini yaaa :3
                                                               

Lempar Lembing


     Haiii haaiiii kembali lagi bersama mimin yang cakep heheeee kali ini akan membahas sebuah  cabang olahraga yupsss dari gambar diatas sudah bisa diketahui jenis olahraga apa ya lempar lembing Ehmm gimana sejarahnya aturannya cara memegang nya yaaaa ? kita kepoin yuksss di bawah ini :
 
1.      Sejarah Lempar Lembing

Walaupun belum ditemukan catatan sejarah yang otentik mengenai lempar lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini telah berkembang sejak zaman Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk olahraga populer. Tak kalah dengan olahraga jenis atletik lainnya, seperti lari, lompat, dan lempar cakram.
Olahraga lain yang bernuansa militer pun juga sama populernya, seperti gulat, tinju, memanah, dan balap kereta. Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan militer Yunani berpengaruh pada perkembangan olah raga mereka.
Jamak diketahui bahwa peradaban Yunani klasik adalah tempat lahirnya olahraga atletik saat ini. Bahkan, pertandingan Olimpiade pada zaman modern meniru Olimpiade yang pertama kali digagas oleh bangsa yang terkenal dengan para filsufnya itu. Termasuk masa dilangsungkannya, yaitu setiap empat tahun sekali.
Menilik pada sejarahnya, Olimpiade pada masa Yunani klasik merupakan perayaan akbar bangsa Yunani. Tak hanya berisi pertandingan olahraga, tapi juga jadi tempat diselenggarakannya berbagai kemegahan seni dan budaya. Even ini merupakan ekspresi masyarakat Yunani untuk bersyukur dan menyembah para dewa kepercayaannya. Nama Olimpiade sendiri diambil dari Gunung Olympus, tempat hidupnya para dewa mereka.
Karenanya, Olimpiade puya nilai sakral. Pada saat acara tersebut berlangsung, segala konflik bersenjata (perang) dan eksekusi bagi para narapidana ditangguhkan. Tujuannya agar perayaan berlangsung damai. Sehingga para atlet yang bertanding dapat berkompetisi dalam suasana saling menghargai.
Selain di peradaban Yunani klasik. Lempar lembing juga tercatat dilakukan di beberapa peradaban klasik lainnya. Seperti peradaban Cina dan Mesir(Egypt) Klasik. Namun, tidak sepopuler seperti di Yunani.
Olahraga yang populer di peradaban Cina Klasik adalah senam atau akrobat. Sedangkan di Mesir, olahraga yang paling diminati adalah renang dan memancing. Mengingat Sungai Nil sebagai pusat peradaban bangsa Mesir, menjadikan kedua olahraga tersebut lebih sering dilakukan oleh mereka. Termasuk juga untuk dipertandingkan.
Sehingga sangat beralasan jika banyak ahli yang lebih memilih peradaban Yunani klasik sebagai awal mulanya olahraga lempar lembing. Olahraga yang berakar pada aktivitas berburu leluhur manusia pada zaman purba

Lempar lembing merupakan cabang olahraga yang tak bisa dipisahkan dari tradisi berburu manusia di masa lalu. Aktivitas ini menuntut kecepatan serta kecekatan dari pelemparnya. Medianya tentu sebuah lembing yang dahulu lebih mirip tombak dalam artian sesungguhnya. Sebagai salah satu cabang olahraga atletik, lempar lembing pada dasarnya diadopsi dari kebiasaan para lelaki jaman dahulu pada saat aktivitas seperti bercocok tanam belum marak. Satu-satunya sumber kehidupan manusia adalah berburu. Setelah terjadi perubahan signifikan pada kehidupan manusia, lempar lembing yang awalnya adalah kegiatan berburu makanan dialihkan menjadi suatu cabang olahraga yang telah ada sejak zaman Yunani klasik. Konon kabarnya, pada masa itu, olahraga lempar lembing telah menjadi jenis permainan yang sangat digemari hampir semua kalangan. Lempar lembing biasa diperlombakan bersama dengan cabang atletik lainnya seperti lempar cakram, lompat, lari dan lainnya.

2. Hal Yang Perlu Diketahui Terkait Lempar Lembing 

Ada beberapa hal mendasar yang penting untuk diketahui jika ingin memainkan olahraga lempar lembing. Antara lain:


Cara Memegang Lembing 

Pada dasarnya ada tiga cara yang biasa digunakan dalam hal memegang lembing, yakni: 
1.      Gaya Amerika: Pertama, tombak atau lembing diletakkan tepat di telapak tangan dimana bagian ujung atau mata lembing tersebut menyerong hingga mendekati badan. Selanjutnya, jari telunjuk menggenggam erat bagian tepi atau pangkal belakang lembing, dan dikontrol oleh ibu jaridan kemudian diletakkan di bagian tepi belakang pegangan. Pastikan lembing Anda lurus. Pada pegangan Amerika ini, jari telunjuk juga jempol seseorang cukup memegang peranan yang penting dalam hal mendorong lembing pada saat hendak melempar.
2.      Gaya Finlandia: Pada gaya ini, lembing ditempatkan di telapak dimana bagian ujung lembing tersebut menyerong hingga hampir menyentuh badan. Selanjutnya, jari tengah akan memegang bagian tepi dari tali pada belajang dan dibuat melingkar dengan bantuan jempol atau ibu jari. Saat menggunakan gaya ini, pastikan jari telunjuk Anda lemas agar bisa membantu menahan lembing itu sendiri. Gaya Finlandia ini menekankan pada peranan jari bagian tengah pun ibu jari dalam mendorong serta melempar lembing.
3.      Gaya Menjepit: Gaya yang satu ini cukup sederhana, intinya hanya dengan menjepit lembing di antara jari tengah dan telunjuk sementara itu, jari lainnya memegang secara biasa. 

Ket : 1.Gaya Finlandia 2. Gaya Amerika  3. Gaya Jepit 
Cara Membawa Lembing
Sementara itu, cara membawa lembing adalah sebagai berikut: 
1.      Lembing dibawa dengan ditaruh di atas pundak. Cara ini dipraktekkan dengan memegang lembing di atas pundak tepat di samping kepala dimana mata lembing menyerong ke atas. Sementara itu siku tangan terlipat atau ditekuk sehingga menuju ke arah depan. Cara ini biasanya digunakan oleh atlit yang hendak menggunakan gaya hot-step atau gaya jangkit sebagai awalan melempar.
2.      Lembing dibawa dengan ditaruh di bawah. Cara ini dimulai dengan lengan bagian kanan yang harus lurus ke bawah. Sementara itu, bagian mata lembing menyerung ke atas sehingga bagian ekornya menyerong dan hampir menyentuh tanah.
3.      Lembing dibawa di depan dada, Cara ini dilakukan dengan memposisikan lembing serong ke bawah sementara itu ekornya serong pada bagian atas sehingga melewati pundak bagian kanan.
Selanjutnya, penting juga untuk mengenali peralatan yang digunakan dalam olahraga lempar lembing, sebagai berikut: 
1.      Konstruksi lembing yang digunakan terbagi atas 3 titik atau bagian yakni: Mata lembing, badan lembing dan juga tali pegangan lembing.
2.      Badan lembing dibuat dari bahan metal solid dimana pada bagain ujungnya dipasangi sebuah mata lembing yang jika diperhatikan cukup runcing.
3.      Adapun tali pegangan lembing yang terlihat melilit pada badan lembing terpasang di titik gravitasi dan tidak boleh melewati garis tengan dari badan lembing. Lilitan tali lembing ini harus sama bergerigi juga tebal dan tak boleh ada sabuk juga benjolan.
4.      Adapun panjang lembing antara atlit putrid dan putra berbeda. Untuk putra panjangnya antara 2,6 hingga 2,7 meter. Sementara itu untuk putrid antara 2,2 meter hingga 2,3 meter. Ukuran yang berbeda ini juga berpengaruh pada berat lembing. Pada putra, beratnya 800 gram sedangkan pada putrid mencapai 600 gram.
Peraturan Lempar Lembing

Sejumlah peraturan yang harus dipahami dalam olahraga lempar lembing, sebagai berikut: 
1.      Saat melempar, lembing wajib dipegang tepat pada bagian pegangannya dan wajib juga dilempar di atas bahu atau bagian paling atas dari tubuh si atlit. Lembing juga harus dilempar sama seperti prinsip bandul. Adapun gaya non-ortodox tidak lagi diijinkan untuk digunakan.
2.      Sebuah lemparan lembing dianggap tidak sah apabila bagian mata lembing tidak menggores tanah terlebih dahulu dibanding bagian lembing lainnya.
3.      Saat atlit hendak memulai awalan, ia tidak diperkenankan memotong sebuah garis.
4.      Lemparan dianggap tidak sah apabila sang atlit menyentuh wilahay badan garis lempar, atau garis perpanjangan.
5.      Saat lembing telah melaju, sang pelempar tidak diperkenankan membelakangi sektor lemparan dengan cara memutar tubuhnya.
6.      Sang atlit tidak diperkenankan meninggalkan jalur awalan sebelum lembing yang ia lepaskan tadi belum tiba di permukaan.


Awalan Dalam lempar lembing ada dua macam awalan yang sering digunakan, yaitu : awalan silang (cross-step) dan awalan jangkit (hop-step). Lempar lembing yang mempergunakan awalan silang (sross-step) lebih dikenal dengan lempar lembing gaya silang, sedangkan lempar lembing yang mempergunakan awalan jingkat (hop-step) lebih dikenal dengan lempar lembing gaya jingkat (Adisasmita, 1986).

Gerakan Melempar 

Saat kaki kiri mendarat, kaki kanan ditekuk hingga badan benar-benar jauh condong ke belakang dan badan sebagian besar pada kaki kanan. Pada saat ini lengan yang membawa lembing sudah dalam sikap lurus serong ke bawah, mata lembing dan pandangan terarah kesudut lemparan dan tangan kiri tetap rileks. Saat inilah terjadi sikap melempar yang sebenarnya. Setelah lembing ditarik melaui pundak/bahu mendekat telinga, seluruh badan ditinggikan dan dengan secepat-cepatnya melecutkan lembing. Bersamaan dengan itu lepasnya lembing dengan hentakan pergelangan tangan sebagai sumber kekeuatan terakhir (Adisasmita, 1986)

Sikap Badan Setelah Melempar
Dengan lepasnya lembing dari pergelangan tangan secara otomatis keseimbangan atau yang lebih dikenal dengan titik berat badan akan menjadi labil dan hilang. Hal ini disebabkan kekuatan yang yang dikeluarkan untuk melempar dimulai dari kaki sampai kepergelangan tangan yang diawali kecepatan lari . sehingga secara ototomatis kaki yang menjadi tumpuan untuk titik berat badan tidak bias menahan badan yang terdorong ke depan untuk itu, agar keseimbangan dapat terjaga dan dikembalikan secara baik, maka pada saat tubuh condong kedepan, tangan yang melempar lembing turun dari hasil pecutan yang dilakukan.

Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah

- Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewatatas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai.
- Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya.
- Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel.
- Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-garis itu semua.
- Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.
 Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan. 


Ini dia aturan sepakbola terbaru FIFA Law of the Game 2010/2011



Haiii Kembali Lagi Bersama Admin kali ini akan membahas Seputar sepakbola dan FIFA kabar terbaru menunjukkan bahwa peraturan permainan sepakbola sudah di ganti berdasarkan FIFA Law of the Game 2010/2011 Apa saja peraturan yang diubah ??? silahkan lihat di bawah ini :
 
PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA


Sumber : FIFA Law of the 
Game 2010/2011

ATURAN I – LAPANGAN PERMAINAN

LAPANGAN
- Pertandingan dapat dilakukan di lapangan rumput alami atau rumput sintetis tergantung aturan kompetisi/pertandingan.
- Warna lapangan sintetis harus hijau
- Jika digunakan untuk pertandingan resmi FIFA, lapangan sintetis harus mendapat persetujuan dari FIFA

GARIS LAPANGAN
- Lapangan permainan harus persegi panjang dan ditandai dengan garis. Garis-garis ini berasal dari daerah-daerah yang mereka batas.
- Dua garis batas lagi disebut garis sentuh atau kita kenal dengan nama kotak 
penalty. Dua garis yang lebih pendek disebut garis gawang kita lebih mengenal dengan nama daerah gawang atau kotak gawang.
- Lapangan permainan dibagi menjadi dua bagian dengan garis tengah, yang bergabung dengan titik-titik tengah dari dua garis sentuh.
- Tanda pusat akan ditunjukkan di titik tengah dari garis tengah. Sebuah lingkaran dengan 
radius 9,15 m (10 yds) yang ditandai di sekitarnya.- Sebuah tanda dapat dilakukan dari lapangan permainan, 9.15 m (10 yds) dari busur sudut dan pada sudut kanan ke garis tujuan dan garis-garis sentuhan, untuk memastikan bahwa pemainbertahan berada di jarak ini ketika tendangan sudut sedang diambil


UKURAN INTERNASIONAL
Panjang : min 100 m (110 yds) – max 110 m (120 yds)
Lebar : min 64 m (70 yds) max 75 m (80 yds)

DAERAH GAWANG (THE GOAL AREA)
Dua garis yang ditarik pada sudut kanan ke garis gawang, 5,5 m (6 yds) dari dalam gawang masing-masing. Garis-garis ini meluas ke bidang bermain untuk jarak 5,5 m (6 yds) dan bergabung dengan garis yang ditarik sejajar dengan garis gawang. Daerah dibatasi oleh garis dan garis gawang adalah daerah gawang

DAERAH PENALTI (THE PENALTY AREA)
Dua garis yang ditarik pada sudut kanan ke garis gawang, 16,5 m (18 yds) dari dalam gawang masing-masing. Garis-garis ini meluas ke bidang bermain untuk jarak 16,5 m (18 yds) dan bergabung dengan garis yang ditarik sejajar dengan garis gawang.

Daerah ini dibatasi oleh garis dan garis gawang adalah area penalti.

Dalam setiap area penalti, tanda hukuman dibuat 11 m (12 yds) dari titik tengah antara tiang gawang dan jarak yang sama kepada mereka.

Sebuah busur dari lingkaran dengan radius 9,15 m (10 yds) dari pusat setiap tanda hukuman yang diambil di
luar area penalti.

TIANG 
BENDERA
Sebuah tiang bendera, tinggi tidak kurang dari 1,5 m (5 ft), dengan bagian dipasang bendera harus ditempatkan di setiap sudut lapangan permainan.

Tiang bendera juga dapat ditempatkan pada setiap akhir baris tengah, tidak kurang dari 1 m (1 yd) di luar garis sentuh/garis permainan.

BUSUR SUDUT
Sebuah seperempat lingkaran dengan radius 1 m (1 yd) dari setiap tiang bendera sudut digambarkan di dalam lapangan permainan

GAWANG
- Gawang harus ditempatkan pada pusat setiap garis gawang.
- Gawang terdiri dari dua tiang tegak berjarak sama dari bendera sudut dan di bagian atas oleh palang
horizontal/mistar. Tiang gawang dan palang/mistar harus dibuat dari kayu, logam atau bahan lain yang disetujui. Harus persegi, persegi panjang, bulat atau berbentuk elips dan tidak boleh membahayakan pemain.
- Jarak antara tiang gawang adalah 7,32 m (8 yds) dan jarak dari tepi bawah mistar gawang ke tanah adalah 2,44 m (8 ft).
Kedua tiang gawang dan mistar gawang memiliki lebar yang sama dan kedalaman, yang tidak melebihi 12 cm (5 in). Garis Gawang harus dari lebar yang sama seperti tiang gawang dan mistar gawang.
- Jaring dapat disertakan dengan gawang dan tanah di belakang tujuan, asalkan mereka benar didukung dan tidak mengganggu penjaga gawang.
- Tiang gawang dan lintang/mistar harus putih

KESELAMATAN
Gawang harus tertanam aman dengan aman ke tanah. Gawang Portable hanya dapat digunakan jika mereka memenuhi persyaratan keamanan.

Keputusan Dewan Internasional F.A.
Keputusan 1
Apabila ada suatu area teknis, harus memenuhi persyaratan yang telah disetujui oleh International FA Board, yang tercantum dalam bagian dari publikasi ini berjudul Technical Area/Area Teknis


ATURAN II – BOLA
Kualitas dan Ukuran
Bola harus:
• Bundar/bulat
• Terbuat dari kulit atau bahan yang cocok lainnya
• Lingkar tidak lebih dari 70 cm (28 in) dan tidak kurang dari 68 cm (27 in)
• Berat di awal pertandingan tidak lebih dari 450 g (16 oz) dan tidak kurang dari 410 g (14 oz)
• Tekanan udara 0,6-1,1 atmosfer (600 - 1.100 g/cm2) di atas permukaan laut (8,5 lbs/sq in - 15,6 lbs/sq in)

Penggantian bola yang rusak/cacat.
Jika bola pecah atau menjadi rusak dalam pertandingan maka :
• pertandingan dihentikan
• pertandingan dilanjutkan dengan wasit menjatuhkan bola pengganti (melakukan dropball) di tempat dimana bola sebelumnya, kecuali jika permainan dihentikan di dalam daerah gawang, dalam hal ini wasit menjatuhkan bola pengganti (melakukan dropball) di garis daerah gawang, sejajar dengan garis gawang pada titik terdekat dimana bola berada ketika asli bermain dihentikan

Jika bola pecah atau menjadi rusak tidak dalam permainan yakni saat kick-off, tendangan gawang,  tendangan sudut, tendangan bebas, tendangan penalti atau lemparan ke dalam:
• pertandingan dimulai/dilanjutkan sesuai aturan.

Bola tidak dapat diubah/diganti selama pertandingan tanpa otoritas/izin dari wasit.

Keputusan Dewan Internasional F.A.
Keputusan 1
Selain persyaratan Aturan II, bola yang digunakan dalam pertandingan dan dimainkan di kompetisi resmi yang diselenggarakan di bawah naungan FIFA atau konfederasi adalah kondisional pada bantalan bola salah satu dari berikut:
• Logo resmi "FIFA APPROVED"
• Logo resmi " FIFA INSPECTED "
• Logo "INTERNATIONAL MATCHBALL STANDART"
Logo pada bola menunjukkan bahwa telah diuji secara resmi dan ditemukan sesuai dengan persyaratan teknis tertentu, yang berbeda untuk logo masing-masing dan tambahan untuk spesifikasi minimum yang ditetapkan dalam Aturan II.
Daftar persyaratan tambahan khusus untuk masing-masing logo harus disetujui oleh Dewan FA Internasional. Lembaga melakukan tes tunduk pada persetujuan FIFA.
Anggota asosiasi kompetisi juga mungkin memerlukan penggunaan bantalan bola siapa pun dari ketiga logo.

Keputusan 2
Pada pertandingan yang dimainkan di kompetisi resmi yang diselenggarakan di bawah naungan FIFA, konfederasi atau asosiasi anggota, tidak ada bentuk iklan komersial pada bola diperbolehkan, kecuali untuk lambang kompetisi, penyelenggara kompetisi dan merek dagang resmi dari pabrikan .

Peraturan kompetisi dapat membatasi ukuran dan jumlah tanda-tanda tersebut.


ATURAN III – JUMLAH PEMAIN
Pemain
Sebuah pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing terdiri tidak lebih dari sebelas pemain, salah satunya adalah kiper. Sebuah pertandingan mungkin tidak memulai jika salah satu tim kurang dari tujuh pemain.

Kompetisi Resmi
Sampai maksimum tiga pengganti dapat digunakan dalam setiap pertandingan dimainkan di kompetisi resmi yang diselenggarakan di bawah naungan FIFA, konfederasi atau asosiasi anggota.

Aturan kompetisi harus menyatakan berapa banyak pengganti dapat dicalonkan, dari tiga sampai maksimal tujuh.

Pertandingan Lain
Dalam sebuah pertandingan Tim Nasional, maksimum enam pengganti dapat digunakan.

Dalam pertandingan lainnya, sejumlah besar pengganti dapat digunakan dengan syarat:
• tim yang bertanding mencapai kesepakatan pada jumlah maksimum
• wasit diberitahukan sebelum pertandingan
Jika wasit tidak diinformasikan, atau jika tidak ada kesepakatan sebelum pertandingan, maka tidak boleh lebih dari enam pengganti yang diijinkan.

Semua Pertandingan 
Dalam semua pertandingan, nama-nama pengganti harus diberikan kepada wasit sebelum dimulainya pertandingan. Setiap pengganti yang namanya tidak diberikan kepada wasit sebelum pertandingan tidak dapat dimainkan dalam pertandingan.

Prosedur Pergantian
Untuk mengganti pemain dengan pemain pengganti, kondisi berikut harus diperhatikan:
• Wasit harus diberitahu sebelum penggantian dilakukan
• Pengganti hanya memasuki bidang bermain setelah pemain yang diganti telah meninggalkan dan setelah menerima sinyal dari wasit
• Pengganti hanya memasuki bidang bermain di garis tengah dan ketika permainan berhenti
• Penggantian selesai ketika pemain pengganti memasuki lapangan permainan
• Dari saat itu, pengganti menjadi pemain dan pemain yang telah diganti menjadi pemain pengganti
• Pemain diganti tidak mengambil bagian lebih lanjut dalam pertandingan
• Semua pengganti tunduk pada otoritas dan yurisdiksi wasit, apakah dipanggil untuk bermain atau tidak

Mengubah kiper
Setiap pemain lain dapat berubah tempat dengan kiper, asalkan:
• wasit diinformasikan sebelum perubahan dilakukan
• perubahan dilakukan ketika permainan berhenti

Pelanggaran dan Sanksi 
Jika penggantian atau pemain pengganti masuk lapangan permainan tanpa izin wasit:
• wasit menghentikan permainan (meskipun tidak segera jika penggantian atau pemain pengganti tidak mengganggu dengan bermain)
• wasit memperingatkan pemain yang bersangkutan perilaku tidak sportif dan memerintahkan dia untuk meninggalkan lapangan permainan
• jika wasit telah menghentikan permainan, untuk memulai kembali permainan dengan tendangan bebas tidak langsung bagi tim lawan dari posisi bola pada saat penghentian (lihat Aturan XIII - Posisi Tendangan Bebas)

Jika seorang pemain berubah posisi dengan kiper tanpa izin wasit sebelum perubahan dilakukan:
• wasit memungkinkan bermain untuk melanjutkan
• wasit memperingatkan pemain tersebut ketika bola berikutnya keluar dari permainan

Dalam hal terjadi pelanggaran lain dari Aturan ini:
• pemain yang bersangkutan diperingatkan
• pertandingan dimulai dengan tendangan bebas tidak langsung, yang akan diambil oleh pemain dari tim lawan dari posisi bola pada saat penghentian (lihat Aturan XIII - Posisi Tendangan Bebas)

Pemain dan Pengganti Dikeluarkan
Seorang pemain yang dikeluarkan sebelum kick-off dapat digantikan hanya oleh satu dari daftar pemain pengganti.
Pemain dalam daftar pengganti yang dikeluarkan baik sebelum kick-off atau setelah bermain telah dimulai, tidak dapat diganti.


FIFA Laws of The Game 2010/2011, LAW 4 - THE PLAYERS EQUIPMENT
PERATURAN PERMAINAN FIFA 2010/2011, ATURAN 4 - PERLENGKAPAN PEMAIN
Sumber : FIFA Laws of The Game 2010/2011

Keselamatan
Seorang pemain tidak boleh menggunakan perlengkapan atau memakai apapun yang membahayakan dirinya atau pemain lain (termasuk segala jenis perhiasan).

Perlengkapan Dasar
Perlengkapan dasar wajib pemain terdiri dari item yang terpisah sebagai berikut:
• Jersey atau kemeja dengan lengan - jika menggunakan pakaian dalam, warna lengan harus menjadi warna utama yang sama dengan lengan jersey atau baju
• Celana pendek - jika menggunakan pakaian dalam, harus dari warna utama yang sama dengan celana pendek
• Kaus kaki
• Shinguards atau pelindung tulang kering
• Sepatu

Shinguards / Pelindung tulang kering
• Tertutup seluruhnya oleh kaus kaki
• Terbuat dari karet, plastik atau bahan sejenis yang cocok
• Memberikan tingkat perlindungan yang wajar

Warna
• Kedua tim harus memakai warna yang membedakan mereka dari satu sama lain dan juga wasit dan asisten wasit
• Setiap penjaga gawang harus memakai warna yang membedakannya dari pemain lain, wasit dan asisten wasit

Pelanggaran dan Sanksi
Dalam hal terjadi pelanggaran Aturan ini:
• permainan tidak perlu dihentikan
• pemain yang bersalah diinstruksikan oleh wasit untuk meninggalkan lapangan permainan untuk memperbaiki perlengkapannya
• pemain meninggalkan lapangan permainan sampai bola berikutnya berhenti menjadi dalam permainan, kecuali jika ia telah dimemperbaiki perlengkapannya
• setiap pemain diminta untuk meninggalkan lapangan permainan untuk memperbaiki perlengkapannya tidak boleh kembali masuk tanpa izin wasit
• Wasit harus memeriksa perlengkapan pemain telah dipakai dengan benar sebelum mengizinkan untuk kembali memasuki lapangan permainan
• pemain hanya diperbolehkan untuk masuk kembali ke lapangan permainan saat bola diluar dari permainan

Seorang pemain yang telah diminta untuk meninggalkan lapangan permainan karena suatu pelanggaran Aturan ini dan yang kembali memasuki lapangan permainan tanpa izin wasit harus diperingatkan.

Memulai Kembali Permainan
Jika permainan dihentikan oleh wasit untuk mengurus peringatan:
• pertandingan dimulai kembali oleh tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh pemain dari tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika wasit menghentikan permainan (lihat Aturan 13 - Posisi Tendangan Bebas)



Keputusan Dewan Internasional F.A.
Keputusan 1
Pemain tidak boleh mengungkapkan pakaian dalam menampilkan slogan atau iklan. Perlengkapan dasar wajib tidak boleh memiliki pernyataan politik, agama atau pribadi.

Seorang pemain melepas kausnya atau kemeja untuk mengungkapkan slogan atau iklan akan dihukum oleh penyelenggara kompetisi. Tim dari pemain yang perlengkapan wajib dasar memiliki slogan-slogan politik, agama atau pribadi atau pernyataan akan disanksi oleh penyelenggara kompetisi atau oleh FIFA.


PERATURAN PERMAINAN FIFA 2010/2011, ATURAN 5 & 6 - WASIT & ASISTEN WASIT
Sumber : FIFA Laws of The Game 2010/2011

ATURAN V – WASIT
Kewenangan wasit
Setiap pertandingan sepakbola dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki wewenang mutlak dalam menegakkan Peraturan Permainan pada pertandingan dimana dia ditugaskan.

Kekuasaan dan tugas Wasit tersebut:
• Menegakkan Peraturan Permainan
• Memimpin pertandingan bekerjasama dengan asisten wasit, dan dengan ofisial keempat apabila ada penugasannya.
• Memastikan bahwa setiap bola yang digunakan memenuhi persyaratan Aturan II.
• Memastikan bahwa perlengkapan pemain memenuhi persyaratan Aturan IV.
• Bertindak sebagai pencatat waktu dan menyimpan catatan pertandingan
• Memberhentikan, menunda atau membatalkan pertandingan, dengan kebijaksanaannya, untuk setiap pelanggaran terhadap peraturan.
• Memberhentikan, menunda atau membatalkan pertandingan karena gangguan di luar apapun
• Menghentikan pertandingan jika, menurut pendapatnya, seorang pemain terluka parah/cidera serius dan memastikan bahwa ia dikeluarkan dari lapangan permainan. Pemain cedera hanya dapat kembali ke lapangan permainan setelah permainan telah dimulai kembali.
• Meneruskan permainan untuk tetap berlanjut sampai bola keluar dari permainan jika seorang pemain, menurut pendapatnya, hanya mengalami cidera ringan
• Memastikan bahwa setiap pemain yang mengalami pendarahan karena cidera dikeluarkan dari lapangan permainan. Pemain hanya dapat kembali pada menerima isyarat dari wasit, yang harus telah memastikan bahwa pendarahan telah berhenti
• Memungkinkan untuk melanjutkan permainan bila tim mendapatkan keuntungan terhadap pelanggaran yang telah dilakukan oleh lawannya, dan menghukum pelanggaran tersebut, jika menurut pendapatnya keuntungan yang akan diberikan tidak dapat atau tidak mungkin terlaksana.
• Memberikan hukuman terhadap pelanggaran yang paling berat, apabila seorang pemain pada waktu yang bersamaan melakukan pelanggaran lebih dari satu kali.
• Mengambil tindakan disipliner terhadap pemain bersalah karena pelanggaran peringatan (kartu kuning) dan pengusiran (kartu merah). Dia tidak berkewajiban untuk mengambil tindakan ini segera tetapi harus melakukannya ketika bola berikutnya keluar dari permainan.
• Mengambil tindakan terhadap para offisial tim yang berperilaku tidak sportif dan dengan kebijakannya, wasit dapat mengusir mereka dari lapangan permainan dan segera keluar dari lingkungan permainan
• Bertindak atas saran dari asisten wasit tentang insiden tidak dilihatnya.
• Memastikan bahwa tidak ada orang yang tidak berhak memasuki lapangan permainan.
• Memberikan aba-aba memulai permainan setelah dihentikan.
• Memberikan laporan pertandingan kepada pihak yang berwenang, yang meliputi informasi pada setiap tindakan disipliner yang diambil terhadap pemain dan / atau pejabat tim dan setiap kejadian lain yang terjadi sebelum, selama atau setelah pertandingan

Keputusan WasitKeputusan wasit terkait dengan permainan, termasuk apakah gol atau tidak mencetak gol dan hasil pertandingan, bersifat final. Wasit hanya dapat mengubah keputusan apabila menyadari bahwa keputusan yang ditetapkan sebelumnya tidak benar atau menurut pendapatnya, berdasarkan saran asisten wasit atau offisial keempat, keputusan tersebut perlu diubah, asalkan wasit belum memulai kembali permainan atau belum mengakhir pertandingan.

Keputusan Dewan Internasional F.A.
Keputusan 1
Seorang wasit (atau juga berlaku pada asisten wasit atau ofisial keempat) tidak bertanggung jawab untuk:
-         - Segala macam jenis cedera yang diderita oleh petugas pertandingan, pemain atau penonton.
-         - Segala macam kerugian/kerusakan terhadap harta benda apapun
-         - Segala macam kerugian lain yang diderita oleh individu, perusahaan, asosiasi atau badan lain, yang karena atau yang mungkin karena keputusan apapun bahwa ia dapat mengambil berdasarkan Peraturan Permainan atau sehubungan dengan prosedur normal yang dibutuhkan untuk terus, memutar dan mengontrol pertandingan.

Keputusan tersebut dapat juga mencakup:
• keputusan bahwa kondisi lapangan permainan atau sekitarnya atau kondisi cuaca seperti untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan pertandingan berlangsung
• keputusan untuk meninggalkan pertandingan untuk alasan apapun
• keputusan untuk kesesuaian dari peralatan lapangan dan bola yang digunakan selama pertandingan
• keputusan untuk berhenti atau tidak berhenti pertandingan karena gangguan penonton atau masalah di daerah penonton
• keputusan untuk berhenti atau tidak berhenti bermain yang memungkinkan pemain cedera untuk dikeluarkan dari lapangan permainan untuk untuk pengobatan
• keputusan untuk membutuhkan pemain cedera untuk dihapus dari bidang bermain untuk pengobatan
• keputusan untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan pemain untuk mengenakan pakaian atau perlengkapan tertentu
• keputusan (di mana dia memiliki wewenang) untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan setiap orang (termasuk offisial tim atau stadion, petugas keamanan, fotografer atau media lain perwakilan) untuk berada di sekitar lapangan permainan
• keputusan lain bahwa ia dapat mengambil sesuai dengan Peraturan Permainan atau sesuai dengan tugasnya sesuai dengan ketentuan FIFA, konfederasi, anggota asosiasi atau aturan atau peraturan liga di mana pertandingan dimainkan

Keputusan 2
Dalam turnamen atau kompetisi di mana ofisial keempat yang ditunjuk, peran dan tugas harus sesuai dengan pedoman yang disetujui oleh International FA Board, yang terkandung dalam aturan ini.

ATURAN 6 – ASISTEN WASIT
Tugas
Dua asisten wasit yang ditunjuk yang memiliki tugas, tunduk pada keputusan wasit, adalah untuk memberikan isyarat/tanda :
• ketika seluruh bola meninggalkan lapangan permainan
• tim mana yang berhak untuk suatu tendangan sudut, tendangan gawang atau lemparan ke dalam
• ketika seorang pemain bisa dihukum karena dalam posisi offside
• ketika pergantian pemain akan dilakukan
• ketika kesalahan atau insiden lainnya terjadi di luar pandangan wasit
• ketika pelanggaran telah terjadi setiap kali asisten wasit memiliki pandangan yang lebih baik dari wasit (ini termasuk, dalam situasi tertentu, pelanggaran yang dilakukan di area penalti)
• ketika saat tendangan penalti, kiper bergerak dari garis gawang sebelum bola tersebut ditendang dan jika bola melewati garis

Bantuan
Para asisten wasit juga membantu wasit dalam mengontrol pertandingan sesuai dengan Peraturan Permainan. Secara khusus, Asisten Wasit bisa masuk lapangan permainan untuk membantu mengendalikan 9,15 m (10 yds) jarak.

Dalam hal gangguan yang tidak semestinya atau perlakuan yang tidak semestinya, wasit akan meringankan asisten wasit dari tugasnya dan membuat laporan kepada pihak yang berwenang.
LAW 5 & 6 - Referee & Asistant Referees

PERATURAN PERMAINAN FIFA 2011/2012, ATURAN 7 - LAMANYA PERTANDINGAN
Sumber : FIFA Laws of The Game 2011/2012

ATURAN 7 – LAMANYA PERTANDINGAN

Babak Permainan
Pertandingan berlangsung dua babak yang waktunya sama yaitu 45 menit, kecuali ada kesepakatan lain antara wasit dan kedua tim yang akan bertanding. Setiap persetujuan untuk mengubah waktu permainan (misalnya untuk mengurangi waktu suatu babak permainan menjadi 40 menit karena cahaya tidak cukup) harus dilakukan sebelum memulai dimulai dan harus sesuai dengan aturan kompetisi.
Waktu Jeda/Istirahat antara Kedua Babak
Pemain berhak mendapat waktu istirahat antara kedua babak.
Waktu istirahat harus tidak lebih dari 15 menit.
Peraturan kompetisi harus menyatakan jakngka waktu istirahat babak pertama.
Lamanya waktu istirahat dapat diubah hanya dengan persetujuan wasit.

Tambahan waktu yang hilang
Tambahan waktu diberikan pada setiap babak untuk seluruh waktu yang hilang pada babak tersebut karena :
• Penggantian Pemain
• penilaian terhadap pemain yang cidara
• pemindahan pemain yang cidera dari lapangan permainan untuk mendapatkan perawatan
• membuang-buang waktu
• penyebab lainnya
Penyisihan waktu yang hilang adalah berdasarkan kebijaksanaan dari wasit.

Tendangan Penalty
Jika tendangan penalti harus dilakukan atau diulang kembali, waktu permainan atau tambahan waktu diperpanjang sampai tendangan penalty selesai.

Pertandingan yang Terhenti/terbengkalai
Sebuah pertandingan yang terbengkalai/terhenti, dapat dilanjutkan/diputar kembali kecuali peraturan kompetisi menetapkan lain.